Halaman

Jumat, 03 Agustus 2012

MUSABAQAH QIRAATIL KUTUB




KEMENAG KOTA MEDAN SELENGGARAKAN MQK
(MUSABAQAH QIRAATIL KUTUB) TINGKAT KUA KECAMATAN DAN PENGHULU


“Tidak semua orang yang bisa memahami kitab kuning,” kata Ka. Kankemenag Kota Medan H. Iwan Zulhami, SH., M.AP. pada acara pembukaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Tingkat KUA Kecamatan dan Penghulu se-Kota Medan, Senin (28/5).
Tentunya untuk mampu memahami kitab kuning ini dengan baik harus dengan hati dan kemauan, dan menggali lagi dari orang lain. Banyak ulama-ulama yang berasal dari daerah tinggal di Kota Medan jadi besar peluang untuk mempelajarinya.
Ke depan kita harapkan tidak hanya Kementerian Agama saja yang mengadakan lomba baca kitab ini tetapi juga lembaga-lembaga keagamaan dan oramas-ormas Islam pun turut melakukan hal yang sama. Sehingga kitab kuning benar-benar mendapat tempat di hati kaum Muslimin, kata Iwan. 
Ketua Panitia Pelaksana Drs. Impun Siregar, MA. dalam laporannya mengatakan penyelenggaraan MQK ini bertujuan untuk peningkatan pengetahuan dan propfesionalisme serta kecintaan Kepala KUA dan Penghulu terhadap ilmu-ilmu Islam yang bersumber dari kitab-kitab yang berbahasa Arab (kutubut-turats/kitab kuning).
Peserta yang ikut pada lomba ini berjumlah 25 orang yang terdiri dari 19 Ka. KUA dan 6 penghulu serta yang bertindak menjadi dewan juri adalah Drs. H. Harmen Nst, MA (Kanwil Kemenagsu),  Drs. H. Sanusi Lukman, Lc., MA. (IAIN-SU Medan), Drs. H. Abdul Hamid Ritonga, MA. (IAIN-SU Medan), Husnel Anwar Matondang, MA. (IAIN-SU Medan). Sedangkan kitab yang diperlombakan adalah Kitab Kifayatul Akhyar dan Fathul Mu’in.
Pada tahun 2011, kata Impun, peserta yang berasal dari Kota Medan H. Sutan Sahrir, S.Ag. berhasil meraih ranking ke-7 Nasional MQK Kendal Jawa Tengah dari 34 propinsi se-Indonesia. (AS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar