Halaman

Rabu, 15 Agustus 2012

MASJID AL-BADAR

H. IWAN ZULHAMI: MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN

Hari Jumat, 16 Maret 2012, bangunan baru Masjid Al-Badar Jl. Gatot Subroto sudah mulai dilaksanakan fungsinya sebagai tempat penyelenggaraan ibadah Fardu Jum’at. Meskipun bangunan fisik masjid tersebut belum sempurna pengerjaannya, namun untuk penyelenggaraan ibadah salat, fardu Jum’at dan ibadah mandubah (sunat) lainnya masih terasa cukup baik dan nyaman.

Pelaksanaan Jum’at pertama Masjid Al-Badar itu diresmikan oleh Ka. Kankemenag Kota Medan, H. Iwan Zulhami, SH., M.AP. Pada kesempatan yang baik itu turut hadir mendampingi beliau Kepala KUA Kecamatan Medan Sunggal Drs. Muhammad Nur dan Sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Medan, Aslen, MA.

Iwan Zulhami, dalam sambutannya, menghimbau kepada seluruh umat Islam agar memakmurkan masjid, khususnya jamaah Masjid Al-Badar agar dapat memakmurkan masjidnya karena masjid adalah rumah Allah bukan rumah siapa-siapa. Kalau kita memelihara rumah Allah niscaya Ia akan memberikan pertolongan dan kemudahan bagi kita.
 
Pembangunan masjid ini masih belum sempurna masih membutuhkan tenaga, pikiran dan dukungan baik berupa dana maupun materi lainnya, untuk itu Saya mengajak kita semua agar mengulurkan tangannya menyisihkan sebagian kecil dari harta yang dimiliki untuk diinfakkan demi terselenggaranya dan sempurnanya pembangunan masjid ini.

Kemenag Sumbang Rp. 5.000.000,-
Saya sampaikan kepada kita semua, bahwa Kementerian Agama Kota Medan akan memberikan sumbangan kepada Masjid Al-Badar ini sebesar Rp. 5.000.000,-. Mudahan-mudahan niat baik ini diikuti oleh umat Islam lainnya.
Saya berharap masjid ini dapat dijadikan sebagai pusat peradaban bukan sekedar untuk penyelenggaraan ibadah salat fardu yang lima waktu saja, akan tetapi memiliki multifungsi seperti kegiatan pendidikan, ekonomi, sosial dan lain-lain sehingga masjid tidak sepi dari jamaah. Karena banyak orang yang mampu membangun masjid dengan megah akan tetapi kosong jamaahnya, untuk itu saya mewanti-wanti kepada BKM Al-Badar jangan terjadi di masjid ini seorang Muazzin merangkap Imam sekaligus makmumnya.

Terakhir disampaikan bahwa bangunan masjid yang lama sudah dapat dipugar. Dan dalam penyampaikannya kepada masyarakat jangan menggunakan bahasa dibongkar atau diruntuhkan, karena itu dapat menimbulkan persepsi yang berbeda nantinya, demikian pesan Iwan. Maka dengan melafazkan Basmalah penyelenggaran Ibadah Fardu Jum’at yang pertama dan  seterusnya Masjid Al-Badar ini resmi dibuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar