Halaman

Senin, 17 September 2012

PEMBINAAN GURU PONDOK PESANTREN


PEMBINAAN GURU MATA PELAJARAN UMUM
PONDOK PESANTREN SE – KOTA MEDAN TAHUN 2012


Humas Kemenag Medan (Senin, 17/9).
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kementerian Agama Kota Medan Negara Pohan, SE resmi membuka acara Pembinaan Guru Mata Pelajaran Umum Pondok Pesantren Di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Medan Tahun 2012 pada hari Senin, tanggal 17 September 2012 di Aula Kantor Kementerian Kota Medan Jl. Sei Batu Gingging No. 12 Medan.
Negara Pohan, SE mengatakan peningkatan mutu bagi guru pondok pesantren selaku tenaga pendidik dan pembina generasi muda Islam di pondok pesantren tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan pembinaan sebagaimana yang kita lakukan pada saat sekarang ini. “Perkembangan ilmu pengetahuan, penemuan-penemuan ilmiah, rumusan-rumusan metodologi yang baru terus muncul dan berkembang. Ibarat sebuah pisau, para guru ponpes harus terus diasah kemampuannya agar tajam dan agar tidak berkarat,” jelasnya.  
Selain pembinaan, seminar, lokakarya, dan lain-lain guru-guru pondok pesantren juga harus meningkatkan jenjang pendidikannya dalam rangka meningkatkan kualitas kompetensi guru pondok pesantren. “Di daftar hadir ini saya melihat hanya satu orang yang memiliki gelar magister (S-2, red) padahal sesungguhnya kualifikasi strata pendidikan memiliki peran besar dalam meningkatkan mutu pembelajaran karena semakin tinggi tingkat jenjang pendidikan seorang guru maka semakin baik pula tranformasi ilmu pengetahuan yang dilakukannya,” tandas Nepo.
Oleh karenanya, kata beliau, guru-guru pondok pesantren jangan pernah bosan menuntut dan menggali ilmu pengetahuan karena menuntut ilmu kata Nabi saw mulai dari buaian sampai dengan liang lahad. “Uthlubul ‘Ilma minal mahdi ilal lahdi,” sebutnya.
 Pada kesempatan sebelumnya Kasi Pekapontren dan Penamas Abdul Manan, MA mengatakan tujuan dari Pembinaan Guru Mata Pelajaran Umum Pondok Pesantren Di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Medan Tahun 2012 ini adalah sebagai pelayanan, pembinaan dan pengembangan pondok-pondok pesantren yang ada di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Medan.
Dari sini juga diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang strategi pembelajaran yang tepat bagi guru-guru pondok-pesantren, sehingga meningkatkan kualitas dan kompetensinya.
Dan diharapkan juga guru-guru pondok pesantren yang ada di Kota Medan ini mampu mencetak generasi-generasi Islam yang memiliki karakter, berpengetahuan teknologi dan sains dengan benteng iman dan taqwa.  
Paniti Pelaksana Chairuman Chaniago, S.H.I., melaporkan kegiatan pembinaan ini diisi oleh narasumber yaitu: (1). Nazamuddin, MA widyaswara Balai Diklat Keagamaan Medan dengan materi Strategi Pembalajaran, (2). DR. H. Mahmuddin, MA pegawai Kanwil Kementerian Agama Provsu dengan materi Pengembangan Ponpes. Sedangakan peserta yang mengikuti kegiatan pembinaan ini berjumlah 30 orang.
Dalam penyampaian materi narasumber Nazamuddin, MA mengemukakan unsur model dan strategi pembelajaran yang efektif yakni aktif, kreatif, interkatif, menantang, kooperatif, mandiri, dan fun (menyenangkan).    
Pembelajaran efektif menurut beliau harus melibatkan unsur guru, peserta didik dan lingkungan (in door/out door, laboratorium). Guru adalah (1). Sebagai fasilitator; (2). Menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat belajar; (3). Menerapkan cara belajar yang lebih kooperatif dan interaktif; (4). Menerapkan berbagai strategi/model pembelajaran. Peserta Didik: (1). Lebih mendominasi dan mewarnai pembelajaran; (2). Terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat; (3). Giat dan dinamis mengikuti pembelajaran. Lingkungan: (1). Guru mengatur lingkungan kelas dengan cara memajang buku-buku dan bahan ajar yang menarik; (2). Hasil karya siswa dipajang di kelas; (3). Kelas dibuat semenarik mungkin; (4). Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. (AS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar